Metode Penataan Rak Pallet

Metode Penataan Palet di Gudang

Perusahaan banyak menggunakan palet sebagai alat penataan di gudang. Ada beberapa cara penataan palet agar penyimpanan produk bisa dilakukan dengan efektif. Berikut ini adalah beberapa cara penataan palet yang umum dilakukan di perusahaan.

  • Block Stacking

Reckitt-Benckiser shoot for Ryder. (Davis Turner photos)

Block Stacking mengacu pada unit produk ditumpuk ke arah atas dan disimpan berjajar menjadi sebuah baris atau blok. Palet ditumpuk dengan ketinggian tertentu berdasarkan kriteria seperti kondisi palet, berat beban termasuk produk, ketinggian yang diijinkan dan kapabilitas forklift gudang. Palet yang disimpan dalam metode ini dapat diambil dengan metode LIFO (Last-In-First-Out).

Metode ini tidak memungkinkan bagi pengambilan barang dengan metode pengurutan tanggal atau FIFO. Pengambilan barang dapat menyebabkan “honeycombing” dimana ada kekosongan yang tidak dapat diisi hingga seluruh lane kosong. Metode ini tidak memakan biaya karena tidak memerlukan rak dan dapat dilakukan di berbagai tipe gudang dengan lahan yang terbuka luas.

  • Steel Pallet Stacking Frame

rak gudang 2

Tumpukan palet berbingkai terbuat dari dek dan tonggak yang dapat dipasang dan dipindah jika diperlukan. Tumpukan berbingkai memungkinkan palet untuk ditumpuk dengan ketinggian tertentu dan secara khusus berguna ketika palet harus disimpan tanpa harus ditumpuk.

Banyak perusahaan menggunakan tumpukan berbingkai di kala mereka membutuhkan rak sementara di saat-saat permintaan meningkat. Dengan penggunaan tumpukan berbingkai, kejadian “honeycombing” juga dapat terjadi seperti halnya di metode block stacking.

  • Single-Deep Pallet Rack

Rak Gudang

Single Deep Pallet Racking (SDPR) menyediakan akses setiap palet untuk dapat disimpan di rak. Hal ini sekaligus menjembatani hal “honeycombing” di stacking frames dan block stacking. Ketika sebuah palet dipindahkan, maka tempat kosong tersebut dapat diisi dengan palet lain. Tipe penempatan ini dapat disesuaikan dengan ukuran tinggi yang diinginkan. Mayoritas perusahaan menggunakan metode ini. Kekurangan dari metode ini adalah kebutuhan luas lantai untuk lebar lorong yang pas.

  • Double-Deep Pallet Rack

rak gudang 3

Metode double-deep pallet rack adalah varian dari single deep rack yang menempatkan dua buah rak tunggal pada sebuah tempat. Metode ini mengurangi jumlah kebutuhan lorong, tetapi rentan terhadap “honeycombing”, sehingga metode ini kurang efisien dibandingkan single-deep racking.

Dan, dibutuhkan forklift khusus untuk dapat mengambil dua palet sekaligus agar dapat menempatkan dan memindahkan palet dari rak.

  • Drive-In Rack

rak gudang 4

Rak metode drive-in menyediakan tempat 5 hingga 10, yang merupakan kepanjangan dari double-deep racking. Lini drive-in menyediakan akses bagi forklift untuk menempatkan atau memindahkan stok.

Namun, forklift memiliki keterbatasan tempat untuk manuver dan ini membutuhkan waktu tambahan untuk menempatkan maupun mengambil palet. Metode ini sama dengan metode block stacking yang berdasarkan LIFO.

  • Pallet Flow Rack

rak gudang 5

Pallet Flow Rack beroperasi dengan cara memindahkan beban dari satu sisi ke sisi lain dengan sebuah konveyor sederhana sehingga pallet bisa dipindahkan secara FIFO. Ketika sebuah pallet berpindah, maka posisi pallet berikutnya mengisi pallet yang dipindahkan.

Metode rak ini cocok untuk gudang yang memiliki perputaran produk tinggi, tetapi opsi ini cukup mahal.

  • Push Back Rack

rak gudang 6

Push back rak adalah solusi LIFO dimana beban pallet diletakkan pada penyimpanan dengan menggunakan rel penuntun.

Ketika sebuah palet diletakkan di areanya, palet tersebut akan mendorong palet lain masuk ke tempat penyimpanan. Ketika sebuah palet diambil, maka palet yang bagian dalam akan bergeser menempati tempat palet yang terambil.

Hal ini berarti setiap lini palet memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengambilan palet. Metode ini tidak cocok untuk gudang yang menggunakan membutuhkan metode FIFO.

  • Cantilever Rack

Rak Kantilever 4

Model dengan konsep “Pohon Natal”, Cantilever Rack, memiliki fleksibilitas dalam jangka waktu penyimpanan dengan kemampuan meletakkan produk yang panjang, aneh maupun berat. Besi potongan, pipa, perabotan rumah tangga, triplek, metal dan lembaran formica adalah barang-barang yang sesuai ditempatkan di model cantilever rack.

Dengan tempat rak yang kontinyu, cantilever racks cocok untuk penempatan kotak yang besar, perabotan, dll. Cantilever rack bisanya membutuhkan penggunaan forklift seperti Sideloader, alat pengambil barang spesial (Special Orderpickers) dan truk dengan pencapaian 4 arah. (four directional reach trucks).

 

Pictures are downloaded from several resources.

Source : http://bernardonugroho.blogspot.co.id

 

For Update Price & Desain Call :

tap

PERKASA RACKING – CV. TANGGUH ADI PERKASA

Office | Workshop :

JL. KH AGUS SALIM NO.53 A – Gang Manaco Kel. Bekasi Jaya – Kec. Bekasi Timur

Kota Bekasi – Jawa Barat

Phone. (021) 8835 6096 | Faks. (021) 8829 740
E-mail: cvtangguhadiperkasa@gmail.com

Marketing Call|WA :

Pak Adi : 0822 1020 3909 | 0856 1150501 | 0857 8150 0054

Warehouse Racking System

Salah satu bagian penting yang tidak dapat lepas dari sistem pergudangan adalah rak. Memang tidak semua gudang menggunakan rak sebagai media penyimpanan mereka. Penggunaan rak ini disesuaikan dengan karakteristik produk yang ada di dalam gudang tersebut. Logistician menyebutnya sebagai sebuah racking system.

Di era modern logistic, racking system sudah dikembangkan tidak hanya sebagai media penyimpanan saja, melainkan dianggap sebagai sebuah entity yangterintegrasi dengan sistem. Kebanyakan ERP sistem modern sudah mengembangkan sistem mereka terintegrasi dengan racking system. SAP, Syteline, dan Microsoft Dynamic AX (Axapta) merupakan beberapa ERP system yang sudah mengakomodir modul untuk racking system.
Secara umum, klasifikasi rack dibedakan menurut tipe barang dan beratnya. Kedua hal ini merupakan syarat mutlak sebagai pertimbangan dalam pemilihan penggunaan rak. Racking system modern juga sudah menggunakan knock-down model, yang lebih banyak memberikan keuntungan, terutama dari segi fleksibilitas. Knock-down adalah tipe yang dapat dibongkar pasang. Hal ini memudahkan user untuk mengatur tinggi baris dalam rak, dan juga kemungkinan untuk memindahkan lokasi dari satu gudang ke gudang lain.

Knock Down ModelSecara umum, knock-down model terdiri dari 2 bagian utama, yaitu frame set dan beam. Frame merupakan kaki dari rak. Untuk system knock-down, frame set terdiri dari dua buah kaki yang disebut sebagai upright post. Kedua kaki ini kemudian dihubungkan dengan beberapa center support sehingga terbentuklah sebuah frame set yang kokoh. Dalam penggunaannya, 2 buah frame set dihubungkan dengan 2 buah beam, didepan dan dibelakang untuk membentuk sebuah kolom demikian seterusnya sehingga menjadi sebuah racking system dalam sebuah warehouse. Penggunaan racing system model ini biasanya digunakan untuk tipe barang medium dan heavy duty.
Berdasarkan berat barangnya, racking system biasanya dibedakan menjadi:

Light-duty shelving
Mid-duty shelving
Heavy-duty racking
Ketiganya mempunya karakteristik penggunaan yang berbeda, terutama dari segi berat barang per area-nya.

Light-duty shelving biasanya digunakan untuk menyimpan barang-barang yang sangat ringan. Racking system ini biasanya tidak pernah menggunakan pallet mengingat berat barang yang sangat ringan dan biasanya juga mempunya dimensi yang kecil. Rak ini biasanya menggunakan papan multiply sebagai alas untuk meletakkan barang. Tipe barang yang biasa disimpan di racking system model ini adalah obat-obatan dan komponen elektronik.

Mid-duty digunakan untuk karakteristik barang yang dengan berat medium. Ada dua macam jenis mid-duty, yaitu up mid duty dan down mid-duty. Perbedaan keduanya adalah dilihat dari kecenderungan berat dari barang tersebut. Up adalah tipe rack dengan kecenderungan ke arah yang lebih berat, sedangkan down ke arah yang lebih ringan.

Model dari racking system keduanya sudah berbeda. tipe down lebih condong kearah light, dengan menggunakan papan, sedangkan tipe up lebih menyerupai heavy-duty, tanpa menggunakan papan, melainkan menggunakan pallet sebagai gantinya. Model up ini biasanya tidak terlalu tinggi dan masih dapat dijangkau dengan menggunakan tangan biasa atau dengan tangga, tanpa perlu menggunakan forklift.

Tipe heavy-duty adalah tipe rak yang mutlak harus menggunakan pallet dalam aplikasinya. Tinggi dari tipe rak ini biasanya hampir mencapai 5 hingga 6 meter. Untuk menjangkaunya diperlukan forklift dengan jangkauan 6 meter atau dengan menggunakan order picker tools. Racking system model ini biasanya banyak digunakan di perusahaan manufacture dengan tipe assembly.

Menurut mekanisme kerjanya, racking system dapat digolongkan menjadi:

Mezzanine Rack

Mezzanine rack adalah salah satu tipe rak yang sering digunakan di sistem pergudangan modern, terutama di bagian finished product mereka. Mezzanine rack adalah tipe rak yang tidak mempunyi batasan area dalam skala kecil. Karena fleksibilitasnya dalam pengaturan dimensi per area-nya, tipe ini sangat cocok digunakan untuk menyimpan barang-barang yang mempunyai dimensi yang besar dengan varian dimensi yang beragam. Salah satu jenis barang yang cocok disimpan dengan mezzanine rack adalah sepeda jadi.

Drawer Rack

Drawer rack adalah salah satu tipe rak yang mempunyai slot drawer menyerupai laci, sehingga memudahkan user untuk mengambil barang. Tipe ini termasuk tipe ligh-duty, biasanya digunakan untuk menyimpan komponen elektronik

Cantilever Rack

Cantilever rack adalah tipe rak heavy duty dengan model menyerupai huruf T atau huruf Y. Rak ini biasana digunakan untuk menyimpan produk pipa dan turunannya.

rak gudang 3

Pallet Rack

Pallet rack adalah tipe rak yang paling sering digunakan, terutama untuk perusahaan manufacture. Tipe ini cocok untuk perusahaan assembly dengan jumlah komponen yang banyak. Model ini menggunakan pallet standar untuk meletakkan barang.

Drive-In Rack

Drive-in rack adalah turunan dari jenis pallet rack. Drive-in rack membutuhkan pallet dengan design khusus yang mempunyai lobang dibagian bawah untuk dapat dimasukkan ke dalam raknya. Jalur keluar masuk barang rak model ini berbeda dengan tipe pallet rak. Untuk mengambil atau memasukkan barang, forklift akan melewati kedua buah kaki frame-set menuju kedalamdrive-in rack.

Pemilihan penggunaan rak dalam sistem pergudangan harus disesuaikan dengan karakteristik barang yang akan disimpan. Hal ini mutlak harus diperhitungkan saat melakukan desain layout pergudangan.

Beberapa pertimbangan penting yang terkait dengan pemilihan racking system dan desain layout adalah:

  • Tipe barang
  • Dimensi dan berat barang
  • Luas gudang
  • Material handling yang digunakan (terutama jenis forklift jika menggunakan)

Source : https://mysinaum.wordpress.com

 

For Update Price & Desain Call :

cropped-logo-tap_png.png

PERKASA RACKING – CV. TANGGUH ADI PERKASA

Office | Workshop :

JL. KH AGUS SALIM NO.53 A – Gang Manaco Kel. Bekasi Jaya – Kec. Bekasi Timur

Kota Bekasi – Jawa Barat

Phone. (021) 8835 6096 | Faks. (021) 8829 740
E-mail: cvtangguhadiperkasa@gmail.com

Marketing Call|WA :

Pak Adi : 0822 1020 3909 | 0856 1150501 | 0857 8150 0054

Apa itu Logistik

Logistik berasal dari bahasa Yunani “Logos” yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara berbicara, dan orasi.

Dalam sejarah Yunani dan Romawi kuno, istilah logistik digunakan sebagai pasokan senjata dan rangsum bagi para prajurit yang bertempur, yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Pasukan Romawi kuno dalam berperang selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain untuk menuntaskan ambisi Julius Caesar dalam menguasai dunia.
Untuk itulah diperlukan tenaga logistik yang handal, atau yang dahulu disebut sebagai “Logistikas”.

Tim logistikas bertugas untuk memberikan pasokan atau supply kepada prajurit yang bertempur.

Istilah ini kemudian digunakan oleh militer modern dalam melakukan supply untuk keadaan perang, mulai dari informasi, transportasi, senjata, bahan makan, dan masih banyak lagi.

Secara harafiah, logistik diartikan sebagai management aliran atau flow management dari suatu tempat ke tempat lain.

Apa saja yang termasuk di dalamnya? Garis besar flow management meliputi aliran sumber daya dan informasi.

Keduanya memiliki sub bagian yang terpisah. Sebagai contoh, aliran sumber daya meliputi energi dan manusia.

Beberapa sub bidang logistik antara lain adalah:

  • Informasi
  • Transportasi
  • Inventory
  • Warehousing
  • Material-handling
  • Packaging

Logistik merupakan suatu bagian dari supply chain management yang berfokus pada perpindahan barang dari tempat asal ke tempat tujuan, untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Tujuan utama dari logistik adalah mengatur siklus sehingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi perusahaan, terutama pada efisiensi.
2 hal yang menjadi fokus utama dalam dunia logistik adalah internal logistik dan external logistik.
Keduanya mengatur aliran dan penyimpanan material dari satu titik ke titik lain dengan fungsi utama meliputi inventory management, purchasing, transportasi dan distribusi, serta warehousing.

  • Inventory Management
    Inventory management merupakan sistem pengaturan inventory dalam suatu perusahaan. Percaya atau tidak, sistem inventori yang dianut oleh suatu perusahaan dapat mencerminkan kinerja dari perusahaan tersebut.
    Banyak perusahaan menjadi bangkrut hanya karena perusahaan tersebut tidak dapat mengatur sistem inventori-nya.
    Peningkatan jumlah inventori perusahaan rentan menyebabkan munculnya dead stock. Contoh nyata, siapa tidak mengenal sepeda Federal.
    Pada era tahun 90an, jika orang menyebut sepeda gunung, yang terlintas dibenak mereka hanya 1 nama yaitu Federal.
    Bahkan jika orang pergi ke toko sepeda, ingin membeli sepeda gunung merk lain, mereka tetap menyebut, “Pak mau beli sepeda Federal merk anu”.
    Namun, perusahaan ini akhirnya menjadi collapse dan harus menjual aset mereka kepada salah satu kompetitor nya pada waktu itu yang masih dalam taraf berkembang, yaitu Polygon.
    Konon, kejatuhan pabrik sepeda terbesar di Indonesia ini dikarenakan mereka mempunyai dead stock yang terlalu banyak akibat inventory management yang kurang bagus.

 

  • Purchasing
    Purchasing juga merupakan salah satu bagian dari dunia logistik.
    Supply barang erat kaitannya dengan kinerja pemasok, yang tercover melalui sebuah purchasing department.
    Kejelian seorang purchaser dalam memilih vendor, akan memberikan dampak kepada sistem logistik suatu perusahaan.
    Bayangkan jika vendor yang anda miliki punya sistem kerja yang amburadul.
    Produk yang dikirim banyak yang cacat, lead time delivery juga lama, bahkan sering terlambat.
    Secara otomatis, sistem logistik anda akan menjadi kacau balau.
    dampaknya, customer order tidak dapat terpenuhi, sehingga profit menurun.

 

  • Transportasi dan distribusi
    Salah satu inti dari logistik adalah transportasi dan distribusi.
    Kecepatan dan ketepatan menjadi tolak ukur utama di bagian ini.
    Bagaimana supply bisa sampai ke tempat tujuan sesuai dengan permintaan, sehingga proses berikutnya tidak terhambat.
    Banyak hal yang berpengaruh dalam hal ini, mulai dari kualitas armada transportasi, kejelian dalam menentukan rute, dan juga efisiensi biaya transportasi dan distribusi. Semuanya itu akan memberikan impact terhadap kinerja logistik anda.

 

  • Warehousing
    Warehousing atau pergudangan merupakan bagian kecil dari logistik.
    Termasuk di dalamnya adalah sistem penyimpanan, material handling, FIFO sistem, cross-docking dan packaging.
    Banyak orang menganggap sepele masalah yang satu ini, namun warehouse merupakan salah satu bagian dalam perusahaan yang menentukan kinerja dari perusahaan tersebut.

 

Source : https://mysinaum.wordpress.com

 

For Update Price & Desain Call :

cropped-logo-tap_png.png

PERKASA RACKING – CV. TANGGUH ADI PERKASA

Office | Workshop :

JL. KH AGUS SALIM NO.53 A – Gang Manaco Kel. Bekasi Jaya – Kec. Bekasi Timur

Kota Bekasi – Jawa Barat

Phone. (021) 8835 6096 | Faks. (021) 8829 740
E-mail: cvtangguhadiperkasa@gmail.com

Marketing Call|WA :

Pak Adi : 0822 1020 3909 | 0856 1150501 | 0857 8150 0054